ISI Pidato Bung Hatta “Mendayung Antara Dua Karang”
SEJARAH hari ini, 69 tahun silam, wakil presiden selaku perdana menteri Mohammad Hatta memberikan pidato di hadapan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP) di Yogyakarta, 2 September 1948.
Pidato bertajuk “Mendayung Antara Dua Karang” tersebut diucapkan saat umur Republik Indonesia masih muda dan tengah menghadapi blokade Belanda. Bung Hatta menancapkan pondasi kuat pada pidato tersebut mengenai sikap politik luar negeri Republik Indonesia, “tidak boleh jadi pihak pasif dalam politik internasional, tetapi harus menjadi pelaku aktif yang berhak memutuskan pendiriannya sendiri,” tulis Rosihan Anwar, Sejarah Kecil ‘Petite Histoire’ Indonesia Volume 2.
Bung Hatta mengucap, “tiap-tiap orang diantara kita tentu ada mempunjai simpati terhadap golongan ini atau golongan itu, akan tetapi perdjoangan bangsa tidak bisa dipetjah dengan menuruti simpati sadja, tetapi hendakja didasarkan pada realitet, kepada kepentingan negara kita setiap waktu,” kutip Mendajung Antara Dua Karang. (*)
sumber: merahputih.com
Leave a Reply