Halo sahabat Tekape.id, kali ini kita akan membahas tentang Metode Penelitian Survey Deskriptif Kuantitatif. Yuk mari langsung saa kita simak.
Pengertian Penelitian Kuantitatif
Desain penelitian kuantitatif spesifik, jelas, rinci, ditentukan secara mantap sejak awal, dan menjadi pegangan langkah demi langkah. Tujuannya adalah menunjukan hubungan antar variabel, menguji teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
Teknik pengumpulan datanya kuesioner, observasi, dan wawancara terstruktur. Instrumen penelitiannya berupa tes, angket, wawancara terstruktur dengan instrumen yang telah terstandar. Data penelitian ini berupa kuantitatif (angka) atau hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti: berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran objektif dan menggunakan data kuantitatif atau yang dikuantitatifkan.
Menurut Creswell (2008 : 46), Quantitative Research is “a type of educational research in which the researcher decides what to study; asks specific, narrow questions; collect quantifiable data from participants; analyzes these numbers using statistics; and conducts the inquiry in an unbiased, objective manner”, yang artinya Penelitian Quantitatif adalah salah satu jenis Penelitian Pendidikan yang mana peneliti menentukan atau memutuskan apa yang akan diteliti; dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik; pertanyaan-pertanyaan sempit; mengumpulkan data kuantitatif dari partisipan; analisis angka-angka ini menggunakan statistik, dan melakukan pengumpulan data secara objektif.
Sedangkan Sugiyono (2013:14), mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengmabilan sampel pada umumnya dilakukan secara random , pengumpulan data menggunakan instrumen peneltian analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
- Karakteristik
Sugiyono (2013:23), mengemukakan bahwa macam karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
- Desain Penelitian
- Spesifik, jelas, terinci.
- Ditentukan secara mantap sejak awal.
- Menjadi pegangan langkah demi langkah.
- Tujuan Penelitian
- Menunjukkan hubungan antara variabel.
- Mentest teori.
- Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
- Teknik Penelitian
- Eksperimen, survey, observasi berstruktur.
- Wawancara berstruktur.
- Instrumen Penelitian
- Test, angket, wawancara, skala.
- Komputer, Kalkulator.
- Data Penelitian
- Kuantitatif.
- Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
- Sampel Penelitian
- Besar.
- Representatif.
- Sedapat mungkin random.
- Analisis Penelitian
- Pada taraf akhir setelah pengumpulan data selesai.
- Deduktif.
- Menggunakan statistik.
- Hubungan Dengan Responden Penelitian
- Berjarak, sering tanpa kontak langsung.
- Hubungan antara peneliti – svubjek jangka pendek.
- Usulan Desain Penelitian
- Luas dan terinci.
- Banyak literatur yang berhubungan dengan masalah.
- Prosedur yang spesifik dan terinci langkah-langkahnya.
- Masalah diuraikan dan ditujukan kepada fokus tertentu.
- Hipotesis dirumuskan dengan jelas dan ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan.
- Kapan Penelitian Dianggap Selesai?
Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan.
- Kepercayaan Terhadap Hasil Peneltian
Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.
- Jenis Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menenkankna fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu metode: deskriptif, survei, ekspos fakto, komparatif, korelasional, dan penelitian tindakan (Nana Syaodih S, 2012: 53).
- Peneltian Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
- Penelitian Survei
Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu.
- Penelitian Ekpos Fakto
Peneltian ini meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa sesuatu variabel disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variabel tertentu atau mengakibatkan variabel tertentu.
- Penelitian Komparatif
Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini pun tidak ada pengontrolan variabel, maupun manipulasi/perlakuan dari peneliti.
- Penelitian Korelasional
Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian secara statistik.
- Peneltian Tindakan
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Guru-guru mengadakan pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kelas, kepala sekolah mengadakan perbaikan terhadap manajemen di sekolahnya.
- Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2012:137), cara atau teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dapat dilakukan dengan tiga cara; interview, kuesioner, dan obsevasi, dengan penjelasan sebagai berikut:
- Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon.
- Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh. Oleh karena itu dlam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
- Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
- Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok untuk digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner daoat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
- Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner.
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2012: 145) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
- Participant Observation(observasi berperan serta)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
- Non Participant Observation.
Pengumpulan dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai dibalik perilaku yang tampak terucapkan dan yang tertulis.
Dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
- Observasi Terstruktur
observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Dalam pengamatan peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Pedoman wawancara terstruktur atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi.
- Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Oleh karena itu, peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang tertarik, melakukan analisis dan kemudian dibuat kesimpulan.
- Proses Penelitian Kuantitatif
Setiap penelitian selalu berangkat dari masalah, namun masalah yang dibawa penelitian kuantitatif dan kualitatif berbeda. Dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa penelitri harus sudah jelas,sedangkan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan.
Setelah masalah diidentifikasi,dan dibatasi,maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan dapat memandu penelitian untuk kegiatan penelitian selanjutnya.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut,maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya, jadi teori dalam penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian tersebut. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotersis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Leave a Reply